KUTAHAN TETESNYA

Tisu itu, mungkin seperti air mata yang kutahan tetesnya
Asap itu, mungkin seperti otak yang kubakar ingatannya

Aku hanya ingat nama, tubuh, cerita; kita di ruangan kecil itu
Aku hanya ingat sunyi, dingin, denting jam; kita di masa itu

Lantas sekarang dipaksa melupa bahwa semua itu pernah terlewati, terasai; ada

Tidak!

"Merajutmu di ingatan untuk kita tidak melupa bahwa masing-masing kita pernah ingat."

Pasarwajo, 23 Februari 2022

Komentar

Postingan Populer